Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Transaksi QRIS, KPw BI Pematang Siantar Gelar PQN 2024

92
×

Tingkatkan Transaksi QRIS, KPw BI Pematang Siantar Gelar PQN 2024

Sebarkan artikel ini

Pematang Siantar || NewsLentera, Jumlah merchant QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) yang mencakup SisiBaTasLabuhan (Siantar – Simalungun – Batubara – Tanjungbalai – Asahan – Labuhanbatu – Labuhanbatu Utara – Labuhanbatu Selatan) per Juni 2024 mencapai 231 ribu dengan volume transaksi mencapai 1.196 ribu, dengan jumlah transaksi mencapai Rp 127,6 Milyar. Jumlah pengguna dan merchant QRIS ini senantiasa menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw-BI) Pematang Siantar, Muqorobin, Kamis (08/08/2024) mengatakan, Dalam rangka meningkatkan dan memperluas penggunaan QRIS, baik untuk merchant atau pengguna, Bank Indonesia menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) pada tanggal 12-18 Agustus 2024, Bank Indonesia berupaya terus mengkampanyekan penggunaan QRIS di seluruh sektor. Dengan slogan “Etah Pake QRIS” Selama sepekan kegiatan, akan dilaksanakan sosialisasi, program spesial promo, lomba dan lainnya.

“Kegiatan ini merupakan lanjutan dari event Jelajah QRIS Indonesia. Di akhir tahun, KPw BI Pematang Siantar menargetkan transaksi QRIS diatas 3 juta transaksi.” sebutnya.

Perluasan penguna baru QRIS terus diupayakan melalui berbagai program kolaborasi BI & Penyedia Jasa Pembayaran, yang menyasar berbagai komunitas masyarakat. Pekan QRIS Nasional nantinya akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Upaya peningkatan penggunaan QRIS di berbagai lini masyarakat juga terus didorong melalui pelaksanaan kegiatan yang variatif seperti kegiatan sosialisasi dan edukasi di beberapa wilayah kerja sisibataslabuhan, sekolah, kampus maupun instansi, merchant dan pengguna QRIS serta donor darah. Dalam hal ini peran media sangatlah penting dalam publikasi dan edukasi pembayaran secara digital.

Dalam hal ini KPw BI Pematangsiantar turut mendorong UMKM agar terus berinovasi, dalam program transaksi digitalisasi. Bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, Pemerintah daerah, pelaku industri dan masyarakat dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi keuangan digital yang lebih inklusif,” tutup Muqorobin. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *