Hukum & PolitikKriminal

Darurat Narkoba, Warga Siantar Utara Minta APH Jangan Main Mata

90
×

Darurat Narkoba, Warga Siantar Utara Minta APH Jangan Main Mata

Sebarkan artikel ini

Pematang Siantar || NewsLentera, Narkoba jenis Sabu-Sabu kian menjamur di Kota Siantar. Bandar narkoba kini terang-terangan ‘pasang kaki’ (penjual-red) di kawasan padat penduduk di kota yang berjuluk ”Siantar Man”.

“Jangankan orang dewasa, anak-anak pun sudah tau peredaran Sabu-sabu seperti menjual kacang goreng,” ujar Ramly, warga Siantar kepada wartawan

Lanjutnya, “Jika masih juga mau berkelit- membantah atau pura-pura tidak tahu tentang maraknya peredaran Sabu-sabu di kota ini, mestinya malu,” tegas Ramly yang mengaku tahu lika-liku dan mengamati peredaran narkoba di Siantar.

Walau Hanya dengan Jarak puluhan bahkan hitungan meter dari markas Polsek Siantar Utara, peredaran Narkoba jenis sabu cukup bebas. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar dikalangan masyarakat, apakah pihak Polsek Siantar Utara kecolongan atau memang mereka mengetahui tapi pura pura tidak tau.

Padahal, presiden RI bapak Jokowi telah menyatakan perang terhadap narkoba. Bahkan presiden menegaskan bahwa narkoba adalah musuh bangsa. Yang namanya musuh, seharusnya pihak keamanan sudah sejak dini dapat mendeteksinya. Namun faktanya, musuh bangsa cukup bebas disekitar markas Polsek Siantar Utara.

Demikian celetuk salah seorang warga sekitar eks terminal sukadame Parluasan, kelurahan sukadame, kecamatan Siantar Utara kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, ketika berbincang bincang dengan beberapa awak media di salah satu warung seputaran terminal Parluasan, Selasa(23/7).

Pria paruh baya tersebut menerangkan bahwa peredaran sabu sabu disekitar terminal Parluasan itu sudah cukup mengkhawatirkan.

“Ini sudah darurat, karena peredaran narkoba sudah ada tidak jauh dari kantor Polsek Siantar Utara. Artinya para kartel narkoba itu sudah tidak takut dengan polisi. Jika para mafia sudah tidak menakuti polisi atau penegak hukum, bagaimana nasib warga sipil ini? Karena tugas polisi mengayomi dan melindungi masyarakat, sementara para mafia sudah tidak takut dengan pelindung masyarakat. Lantas pada siapa lagi kita meminta perlindungan keamanan,” ujarnya.

Kemudian, tambahnya, bagaimana mungkin kita masyarakat berani lagi melaporkan peredaran narkoba dilingkungan kita sedangkan kita tinggal tidak jauh dari kantor mapolsek tapi mereka kartel narkoba berani mengedarkan sabu disini,” tukasnya.

Menurut informasi dari beberapa orang sumber menyebutkan bahwa peredaran narkoba di seputaran Parluasan dikendalikan oleh Ginda alias GND dengan menempatkan beberapa orang sebagai pemberi sabu kepada pembeli.

Untuk wilayah depan SPBU yang tepat didepan Polsek Siantar Utara, Ginda menempatkan anggotanya bernama Bengek. Lokasi ini hanya hitungan Meter dari mapolsek Siantar Utara.

Kemudian, untuk wilayah eks terminal sukadame, GND menempatkan anggotanya bernama Fery Panggabean dan hanya berjarak puluhan meter dari Polsek Siantar Utara. Untuk wilayah gang Kinantan ada Black dan askur. Wilayah kandan besar Ucok baya, kampung banjar Jefri wawe dan Rego, dan di wilayah Sumber sari ada keling ,Rego.

Semua nama tersebut diatas disebut dikendalikan oleh diduga bandar besar narkoba bernama Ginda.

Warga berharap agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas terhadap para perusak generasi bangsa itu.

Sementara Kapolsek Siantar Utara belum berhasil ditemui untuk dikonfirmasi terkait persoalan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *